INDONESIA ICT ROUNTABLE (MASTEL ZTE) NEXT GENERATION BROADBAND 5G FORUM
INDONESIA ICT ROUNTABLE (MASTEL – ZTE) “NEXT GENERATION BROADBAND – 5G FORUM, Jakarta , 19 November 2015.
Pada acara Indonesia Roundtable yang diselenggarakan oleh MASTEL ZTE sebagai pihak sponsor, kegiatan berinisiatif mempresentasikan teknologi infrastruktur terbaru, yaitu jaringan 5G. Presentasi disampaikan oleh President Director PT ZTE Indonesia, Mei Zhonghua, di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis, 19 November 2015. Acara ini membahas bagaimana Indonesia dapat mempercepat solusi dan penerapan teknologi jaringan terkini.
ZTE menjelaskan, 5G memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya seperti, jumlah koneksi yang lebih banyak, kapasitas 1.000 kali lebih besar dari 4G, throughput 10 kali lebih cepat, latensi yang lebih rendah, dan bisa mengakses 50 miliar koneksi. Perusahaan tersebut telah melakukan penelitian soal jaringan generasi kelima itu, mencakupi desain infrastruktur jaringan, teknologi multiantena, komunikasi berfrekuensi tinggi, integrasi Internet of Things(IoT), dan layanan baru, seperti D2D, M2X, URC, dan sebagainya.
ZTE berkomitmen pada penelitian teknologi 5G dan pengembangan produk 5G, serta meluncurkan rangkaian purwarupa Pre-5G pada tahun 2015 dan produk 5G pada 2016 hingga 2018. Disampaikan pada acara rountble bahwa ZTE dapat menciptakan sebuah perangkat yang akan meningkatkan level akses kapasitas jaringan secara menyeluruh dengan meman-faatkan sumber daya yang sudah ada, yaitu Massive MIMO. Massive MIMO ini memungkinkan operator untuk memenuhi tuntutan layanan data yang sangat besar dengan situs dan spektrum yang ada, Disamping MIMO teknologi 5 G dapat juga digunakan untuk ubiguitas , Cloud System , Big Data serta penerapan lainnya.
Akan tetapi menurut pandangan dari beberapa pakar dari Kemkominfo , BRTI dan operator telekomunikasi dalam mengisi acara diskusi untuk penerapan jaringan 5G sebaiknya diprioritas pemanfaatannya pada aplikasi yang digunakan pada infrastruktur jaringan, seperti di luar negeri memang 5G penggunaannya digunakan pada aplikasi yang digunakan oleh corporate, pemerintah ataupun penerapan konsep smart city di kota besar karena pertimbangan biaya yang mahal ditambahkan oleh David An ZTE- Asia Pacific, sehingga dengan masukan-masukan tersebut menurut hemat penulis pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan dalam menerima penerapan teknologi informasi terkini seperti 5G yaitu dengan skala prioritas bukan totalitas sehingga bisa menjadi efektif dan tidak terlalu lama.
Source : Forum MASTEL/ Rpp/APMI