Asia Video Industry Association (AVIA) di Indonesia Tahun 2019
Kegiatan Asia Video Industry Association (AVIA) di Indonesia Tahun 2019 - “Indonesia In View” , Hotel Mulia Senayan –Jakarta, 19 Maret 2019.
Cable and Satellite Broadcasting Association of Asia (CASBAA) yang saat ini telah berganti nama Asia Video Industry Association (AVIA) kembali menggelar kegiatan seminar B to B tentang Industri TV Berlangganan (Pay TV) dengan Tema “Indonesia In View” kegiatan yang diadakan kedua kalinnya di Indoneisa pada tanggal 19 Maret 2019 memberikan kajian khusus perkembangan Industri TV Berlangganan di Indonesia yang diantaranya, Market Overview, Masa depan perkembangan Video Digital, menghadapi pembajakan konten siaran TV Sepak bola di Indonesia, masa depan Home Broadband dan Konten Siaran yang dilanjuti dengan pembahasan tentang peluang pasar dan tantangan layanan DTH di Indonesia
Loiis Boswell CEO, Asia Video Industry Association (AVIA) memberikan sambutan pembukaan tentang kegiatan seminar kali ini di Indonesia dalam “Welcome Address” bahwa dalam dekade berikutnya, Indonesia diharapkan menjadi pasar TV digital terbesar ketiga di Asia Pasifik, Perusahaan-perusahaan yang bermain saat ini sedang memposisikan diri untuk menjadikan kawasan ini menjadi pusat lanskap digital baru. Panel group perusahaan yang memimpin industri yang hadir akan membahas masa depan siaran TV berbayar Indonesia dalam diskusi yaitu; bagaimana perkembangan bisnis yang sedang berjalan diantaranya perkembangan apa yang diharapkan terutama untuk konsumsi TV dan monetisasi secara linear, dapatkah streaming online benar-benar menggantikan TV kabel, dan bidang apa dari perkembangan TV digital yang siap untuk mendukung pertumbuhan industri menjadi berkembang.
Menyambut kegiatan yang diadakan oleh AVIA , Perwakilan pemerintah hadir yang diwakilkan Rosarita Niken Widiastuti Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informasi Teknologi (Kominfo) dan Yuliandre Darwis Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menerangkan tentang kemajuan dari segi regulasi penyiaran di Indonesia, dari sisi Kementerian Kominfo adalah perubahan peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor; 28/P/M. Kominfo/09/2008 menjadi Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 18 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Perizinan Peyelenggaraan Penyiaran yaitu dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen Perijinan Penyiaran (SIMP3), dipaparkan dalam presentasi bahwa perubahan regulasi telah mempercepat kemajuan proses perijinan penyiaran menjadi lebih efeketif sehingga sejumlah lokal operator yang mengajukan perijinan dari tahap awal pendaftaran sampai proses IPP Tetap dapat meningkat dengan pesat dengan system kerja On Line System Submission (OSS), Sedangkan dari sisi KPI Ketua Umum KPI memberi penjelasan dalam sambutannya bahwa KPI telah mengeluarkan sejumlah surat keputusan KPI dalam rangka penegakan peraturan isi siaran berupa surat teguran kepada beberapa TV Channel yang melanggar kode etik P3SPS isi siaran TV Berlangganan serta sosialisasi pembinaan isi siaran TV kepada beberapa operator TV Berlangganan dan Channel Internasional di Indonesia.
Bettina Cavenagh dari Clarity Research Indonesia / Consultan AVIA Representative Indonesia sebagai pihak penyelenggara juga memberikan materi tentang Tinjauan Pasar serta Keadaan Industri Video dan Konten siaran saat ini di Indonesia , dijelaskan dalam paparan presentasinya bahwa beberapa tahun terakhir telah terjadi perubahan yang mengguncang di industri TV berbayar Indonesia yang bergeser dari pasar DTH yang telah lebih dulu berjalan menuju platform baru broadband fiber dan OTT (dalam Jaringan). Platform baru menuntut perubahan model bisnis mereka atau memberikan pilihan untuk meninggalkan pasar tv berlangganan yang sedang tumbuh saat ini. Dalam presentasinya, peserta yang hadir dapat melihat beberapa tren utama yang meliputi tantangan dan peluang pertumbuhan untuk selama dua tahun ke depan. Dijelaskan secara ringkas dalam materinya adalah bagaimana tantangan Industri TV Berlangganan di Indonesia serta kendala yang dihadapi pada upaya pengembangan Industri yang diantaranya ;
<>1.2.3.1.2.3.Fixed broadband sudah tersalurkan mencapai 24 juta rumah disamping teknologi informasi 5G sudah akan terapkan walaupun dalam area yang terbatas.
Catatan Country Overview dari Executive Summary AVIA sangat memberikan harapan yang positif bagi industry penyiaran di Indonesia , Indonesia dengan jumlah penduduk 266,8 juta penduduk di akhir tahun 2018, telah menandai pertumbuhannya setara dengan 68 juta rumah tangga dimana secara geographis Indonesia adalah Negara kepulauan yang luas, untuk angka tersebut bagi industry penyiaran tercatat bagi Free to Air (FTA) penetrasi telah mencapai angka 75% dan di area perkotaan telah mencapai angka 95%, ditambahkan bahwa hampir 8 s/d 12 Juta perangkat parabola dan decoder telah beredar, 8 sd 12 juta pelanggan local operator sebagian adalah illegal , 3,4 juta pelanggan IPTV dan 3 Juta pelanggan DTH (Di luar pelanggan lokal operator TV Kabel) merupakan pelanggan yang legal dalam industri TV Berlangganan, sedangkan dari OTT hampir 9 sampai dengan 11 Juta User yang aktif kedalam on line video.
Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) yang anggotanya merupakan mayoritas pemain utama dari industry TV Berlangganan di Indonesia memberi tanggapan bahwa angka – angka yang ditampilkan oleh para nara sumber yang berpartipasi pada kegiatan seminar akan menjadi prospek dan harapan baru bagi pertumbuhan industri penyiaran dan kontennya dimasa mendatang. Semoga kegiatan ini juga akan menjadi peluang pada terbukanya pasar dan industri yang lebih luas bagi Industri TV berlangganan nasional baik melalui kerjasamanya maupun tukar informasi.
Rpp/APMI/V/2019